Pasbar, CyberOne | Sebagai upaya meningkatkan kerjasama dan memperkuat kolaborasi dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) menerima kunjungan BNNP Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (20/3) di Ruang Auditorium Kantor Bupati setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Hamsuardi mengucapkan terima kasih atas kehadiran kepala BNNP Sumbar bersama rombongan. Ia menjelaskan kondisi geografis Pasbar yang rawan dengan ancaman dan bahaya narkotika, sebab Pasbar berbatasan langsung dengan Sumatera Utara.
"Terima kasih kepada bapak ibu yang telah hadir pada kesempatan ini. Hari ini kita berbincang dalam membahas situasi narkoba di Pasbar. Pasbar daerahnya cukup luas, masih banyak daerah terisolir dan sulit dijangkau secara pemerintahan maupun pengawasan terhadap narkoba itu sendiri. Untuk itu, Pemda dalam perencanaan mengalokasikan hibah untuk menanggulangi penyebaran narkoba dengan membuat rumah BNN. Namun kembali, apakah ini efektif mohon pengarahannya,” ucap Bupati Hamsuardi.
Kepala BNNP Sumatera Barat, Brigjen Pol. Tri Juliyanto Djatiutomo mengungkapkan keinginannya agar Sumbar khususnya Pasbar bersih dari narkoba. Melalui kerjasama Pemda dan BNN Pasbar yang telah terjalin dengan baik patut diapresiasi. Sebab masalah narkoba adalah hal yang pelik.
"Pasbar merupakan daerah lintas narkoba, bukan hanya tempat transit namun Pasbar juga merupakan tujuan peredaran gelap narkotika. Menghadapi masalah narkotika tidak bisa sektoral. Alhamdulillah, di sini terjalin kolaborasi dengan baik seperti halnya memberikan dukungan dalam bentuk hibah," ungkapnya.
Ia juga memaparkan beberapa penangkapan kasus narkoba di Pasbar sepanjang tahun 2022 dan 2023. Terakhir lanjut beliau, pada 20 November 2023 BNNP Sumbar melakukan ungkap kasus Narkotika jenis ganja dari Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal menuju Kota Padang yang transit di Pasbar dengan barang bukti sebanyak 11 Kg.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri karena pekerjaan ini harus dilakukan bersama. Jika BNN sendiri memberantas kasus narkotika, mungkin tidak akan bisa maksimal. Banyak masyarakat jadi pecandu, masa depan generasi muda terancam narkotika yang sangat merugikan. Ada berbagai kegiatan pemberantasan seperti sosialisasi yang perlu ditingkatkan di sekolah-sekolah. Makanya butuh kolaborasi hingga bisa mencegah lebih banyak kasus yang akan terjadi," tangkas Tri Juliyanto.
(Elwa KSSA)
0 Komentar