BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PORTAL BERITA MEDIAONLINE CYBER ONE

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Resmi tetapkan 14 hari masa tanggap bencana.


Pasbar, CyberOne | Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat,Sumatera Barat menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari  sebagai upaya untuk percepatan penanganan daerah yang terdampak banjir dan longsor di sembilan kecamatan yang ada dikabupaten Pasaman Barat.


"Benar, kita telah menetapkan masa tanggap darurat sejak 8 Maret sampai 21 Maret 2024. Saat ini penanganan daerah terdampak sedang dilakukan," kata Sekretaris Daerah Pasaman Barat Hendra Putra di Simpang Empat, Senin. 


Ia mengatakan masa tanggap darurat bencana alam itu berdasarkan keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor : 100.3.3.2/220/Bup-Pasbar/2024  tentang penetapan masa tanggap darurat bencana alam banjir dan longsor di sembilan kecamatan yang ada dikabupaten Pasaman Barat 


Sembilan kecamatan itu adalah Kecamatan Talamau, Sungai Aur, Kinali, Sasak Ranah Pasisia, Ranah Batahan, Lembah Melintang, Sungai Beremas, Koto Balingka dan Kecamatan Pasaman. 


"Masa tanggap darurat itu dikeluarkan karena curah hujan yang tinggi pada 7 Maret mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa wilayah Pasaman Barat," katanya. 


Ia menjelaskan Di Jorong Limpato Kajai Kecamatan Talamau jalan putus mengakibatkan terputusnya akses Simpang Empat-Talu, banjir Batang Pasaman mengakibatkan merendam perumahan warga dan terputusnya akses Ujung Gading-Simpang Empat. 


Lalu banjir di Rura Patontang Parit Koto Balingka mengakibatkan putusnya jembatan dari Parit menuju Rura Patontang. 


Banjir di Aek Napal Kecamatan Ranah Batahan mengakibatkan satu unit rumah warga hanyut dan merendam puluhan rumah warga,  banjir di Salawai Sungai Beremas mengakibatkan akses jalan Air Bangis-Ujung Gading terputus, banjir di Sungai Aur mengakibatkan akses jalan tidak bisa dilalui. 


Kemudian banjir di Kecamatan Lembah Melintang merendam pemukiman warga, banjir di Anam Koto Selatan Kecamatan Kinali mengakibatkan 30 kepala keluarga terdampak, banjir di Wonosari Kinali menyebabkan terendamnya pemukiman warga dan banjir di Koja Kinali menyebabkan terputusnya satu unit jembatan.


'Banjir juga terjadi di Rantau Panjang dan Sialang Kecamatan Sasak Ranah Pasisia yang merendam rumah warga," ujarnya. 


Menyikapi dampak yang cukup besar itu dan untuk membatasi dampak yang lebih luas maka perlu penanganan  segera secara cepat, tepat dan terpadu melibatkan berbagai sektor maka dikeluarkanlah masa tanggal darurat 


"Di masa tanggap darurat itu kita melakukan pengkajian secara cepat, membuat perencanaan dan penanggulangan bencana serta mengusulkan rencana kebutuhan belanja," katanya. 


Pihaknya saat ini akan mempercepat pembangunan jembatan darurat di Rura Patontang dan jalan darurat di Jorong Limpato Rimbo Kejahatan Kajai Talamau. 


"Akses jalan Simpang Empat-Talu telah kembali bisa dilalui pengendara namun diperlukan penanganan lebih lanjut dari Pemprov Sumbar. Untuk jembatan di Koja Kinali akan dibuat jembatan belly," sebutnya. 


Salah seorang warga Kajai Dedi Trinaldi mengharapkan kepada Pemprov Sumbar segera memperbaiki jalan yang ada di sepanjang Rimbo Kejahatan Kajai karena sangat rawan bencana, Ditambah lagi Waktu Gempa Dua tahun Yang lalu jalan ini sudah banyak yang retak  dan bahkan terancam Runtuh juga sudah membahayakan pengendara  yang melalui jalan Raya ini. 


"Kami mengharapkan tindakan cepat Pemprov Sumbar karena jalan ini adalah jalan provinsi dan ramai dilalui kendaraan setiap harinya yang hilir mudik dan kepada pengguna jalan diharap untuk tetap waspada sebab saat ini intensitas hujan masih tinggi katanya.


(Elwa KSSA)

Posting Komentar

0 Komentar