Pasbar, CyberOne | Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual dari Ruangan Balkon Kantor Bupati, Senin (4/11). Rapat dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga pada minggu kelima Oktober 2024. Ia menjelaskan bahwa inflasi tahun ke tahun (Oktober 2024 terhadap Oktober 2023) mencapai 1,71%.
“Naiknya harga emas dipengaruhi oleh kebijakan pemotongan suku bunga oleh bank sentral, terutama The Fed, yang mendorong minat investor pada emas. Penurunan suku bunga membuat alternatif investasi lain, seperti obligasi, menjadi kurang menarik sehingga emas menjadi pilihan utama. Selain itu, konflik global, termasuk di Timur Tengah dan Eropa Timur, juga meningkatkan permintaan akan aset yang aman seperti emas,” terangnya.
Berdasarkan data SP2KP, lanjutnya, harga bawang merah hingga minggu kelima Oktober 2024 naik sebesar 8,89% dibandingkan September 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah pada minggu kelima Oktober 2024 bertambah dibandingkan minggu sebelumnya. Harga daging ayam ras hingga minggu kelima Oktober 2024 naik sebesar 1,95% dibandingkan September 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga daging ayam ras pada minggu kelima Oktober 2024 bertambah dari minggu sebelumnya. Harga minyak goreng sampai minggu kelima Oktober 2024 naik sebesar 0,89% dibandingkan September 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga minyak goreng pada minggu kelima Oktober 2024 bertambah dibandingkan minggu sebelumnya. Harga gula pasir hingga minggu kelima Oktober 2024 naik sebesar 0,22% dibandingkan September 2024. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga gula pasir pada minggu kelima Oktober 2024 bertambah dibandingkan minggu sebelumnya.
Selanjutnya, materi disampaikan oleh Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, Dr. I Gusti Ketut Astawa, S.Sos., M.M., terkait aksi dan strategi Badan Pangan Nasional dalam rangka mengendalikan inflasi nasional.
Update realisasi aksi Badan Pangan Nasional untuk menjaga inflasi, pengendalian kemiskinan ekstrem, dan pengentasan stunting di antaranya adalah sebagai berikut. Pertama, penyaluran beras SPHP dengan realisasi per 1 November 2024 sebesar 1.232.697 ton (102,75%). Kedua, Gerakan Pangan Murah dengan realisasi 8.202 kali sejak Januari hingga 1 November 2024 di 37 provinsi dan 467 kabupaten/kota. Ketiga, realisasi Kios Pangan sebanyak 430 kali sejak Januari hingga 1 November 2024 di 21 provinsi dan 101 kabupaten/kota. Kemudian, fasilitasi distribusi pangan dengan realisasi per 1 November 2024 sebesar 605.107 ton. Selanjutnya, penyaluran bantuan pangan beras tahap I sebanyak 659.196 ton, tahap II sebanyak 653.624 ton, dan tahap III (Oktober) sebanyak 433.369 ton. Terakhir, monitoring dan evaluasi se-DKI Jakarta dilaksanakan di pasar tradisional dan ritel modern.
Dalam rangka pengendalian inflasi pangan, Badan Pangan Nasional mengalokasikan anggaran dekonsentrasi, dan pemerintah daerah dimohon segera merealisasikan anggaran tersebut untuk kegiatan pengendalian inflasi.
Sementara itu, berdasarkan grafik harga bahan pangan di Kabupaten Pasaman Barat mulai tanggal 28 Oktober 2024 sampai 4 November 2024, menunjukkan perubahan harga yang naik dan turun.
Bahan pangan yang mengalami penurunan dan kenaikan harga adalah sebagai berikut:
- Pada tanggal 29 Oktober 2024, harga minyak goreng curah mengalami kenaikan sebesar 5,55%. Kemudian, harga daging ayam ras mengalami kenaikan sebesar 3,44%.
- Pada tanggal 31 Oktober 2024, harga cabai merah mengalami kenaikan sebesar 7,14%. Kemudian, harga cabai rawit hijau mengalami kenaikan sebesar 14,28%.
- Pada tanggal 1 November 2024, harga daging ayam ras mengalami penurunan sebesar 3,33%.
- Pada tanggal 4 November 2024, harga cabai merah mengalami penurunan sebesar 13,33%, sedangkan harga bawang putih mengalami kenaikan sebesar 5,2% dan harga ikan laut tongkol mengalami kenaikan sebesar 7,14%.
Data harga tersebut diperoleh dari pasar-pasar di wilayah Kinali, Simpang Tiga, Simpang Empat, Kapar, Padang Tujuh, Kajai, Talu, dan Paraman Ampalu.
(Elwa KSSA)
0 Komentar